Cinta Yang Takkan Pernah Bisa Selesai

Di sebuah desa nelayan yang tenang di tepi pantai gadis Preah Sihanouk yang berpasir putih, hiduplah seorang bernama Srey. Mata sebiru laut yang terbentang di hadapannya, dan jantung sebesar kota Cakrawala. Setiap senja, saat matahari terbenam di langit dalam warna jingga dan ungu, Srey akan duduk di atas batu karang, menanti kembalinya perahu ayahnya.

Suatu hari, sebuah perahu layar asing berlabuh di dekat pantai. Dari dalamnya turun seorang pemuda bernama Rith, seorang pengembara dari negeri yang jauh. Mata setajam bintang, dan senyumnya hangat mentari pagi. Rith terpesona oleh keindahan desa itu dan terutama oleh Srey. Mereka menghabiskan hari-hari bersama, berjalan-jalan di sepanjang pantai, berbagi cerita di bawah naungan pohon kelapa, dan menyaksikan ombak yang memecah di bebatuan. Cinta tumbuh di antara mereka, sederhana namun mendalam, seperti akar pohon beringin yang mencengkeram bumi.

Namun, takdir memiliki rencana lain. Rith harus melanjutkan perjalanannya. Perahu layarnya harus berlayar mengikuti angin, membawa kembali ke negerinya yang jauh. Perpisahan mereka di tepi pantai dipenuhi air mata dan janji untuk bertemu kembali. Srey menyimpan kerang laut yang diberikan Rith, mendengarkannya setiap malam, seolah mendengar bisikan ombak yang pernah mereka saksikan bersama.

Waktu berlalu. Musim berganti berkali-kali. Srey tumbuh menjadi wanita dewasa, kecantikannya semakin menonjol seiring dengan kedalaman hatinya. Banyak pemuda desa yang datang melamarnya, namun hatinya tetap tertambat pada Rith. Ia percaya, jauh di lubuk hatinya, bahwa cinta mereka akan menemukan kembali.

Bertahun-tahun kemudian, di senja yang sama, saat Srey duduk di batu karangnya, sebuah perahu layar tampak di kejauhan. Jantungnya berdebar kencang. Semakin dekat perahu itu, semakin jelas siluet seseorang berdiri di dek. Ketika perahu itu berlabuh, seorang pria turun. Wajahnya mengotori kerutan sepanjang perjalanan, namun matanya tetap setajam bintang, dan senyumnya... ya, senyum itu masih sehangat mentari pagi.

Rith telah kembali.

Mereka berlari mendekati satu sama lain, dan dalam pelukan erat di bawah langit senja, mereka tahu bahwa jarak dan waktu tidak pernah benar-benar memisahkan cinta mereka. Cinta itu mungkin terpisah oleh lautan dan waktu, namun di dalam hati mereka, cinta itu tidak pernah selesai. Ia terus bersemi, menunggu saat untuk bersatu kembali.

Ini hanyalah satu gambaran tentang "Cinta Yang Takkan Pernah Bisa Selesai." Kisah cinta seperti ini bisa mengambil banyak bentuk, dengan berbagai rintangan dan kejutan. Intinya adalah bahwa ikatan emosional yang kuat dan tulus akan terus ada, melampaui batasan fisik dan temporalHanya dengan pengertian: ada cinta yang tak harus dimiliki, hanya cukup dikenang.


Comments

Popular posts from this blog

Fatamorgana

Penantian Tanpa Akhir

Ambiguitas dan Mimpi