Derai Air Mata Dalam Untaian Doa

"Derai Air Mata Dalam Untaian Doa" adalah kisah tentang seorang wanita bernama Aisyah, yang hidupnya diuji dengan berbagai cobaan. Ia tinggal di sebuah desa kecil yang dilanda kekeringan panjang, membuat hasil panen gagal dan keluarganya terancam kelaparan. Suaminya, Hasan, seorang nelayan, sering pulang dengan tangan hampa karena tangkapan ikan yang semakin menipis.

Aisyah adalah sosok yang tabah dan penuh keyakinan. Ia tidak pernah mengeluh, meskipun hatinya diliputi kesedihan. Setiap malam, setelah anak-anaknya tertidur, ia akan menunaikan shalat malam. Di atas sajadah lusuh, air matanya menetes membasahi pipi, mengiringi untaian doa yang dipanjatkannya.

"Ya Allah, Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berikanlah kami kekuatan untuk menghadapi cobaan ini. Berikanlah kami rezeki yang halal dan berkah. Lindungilah keluarga kami dari kelaparan dan kesusahan," bisiknya dalam doa.

Suatu hari, Hasan memutuskan untuk pergi melaut lebih jauh, berharap mendapatkan tangkapan yang lebih banyak. Aisyah sangat khawatir, tetapi ia tidak bisa menghentikan suaminya. Ia hanya bisa berdoa dan berharap suaminya kembali dengan selamat.

Hari-hari berlalu dengan penuh kecemasan. Aisyah terus berdoa, memohon keselamatan suaminya. Ia juga berusaha mencari pekerjaan serabutan untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Ia menjahit pakaian tetangga, membuat kue untuk dijual, dan bahkan membantu membersihkan rumah orang lain.

Suatu malam, ketika Aisyah sedang menunaikan shalat malam, ia mendengar suara ketukan pintu. Ia membuka pintu dan melihat Hasan berdiri di sana, basah kuyup dan kelelahan, tetapi dengan senyum lebar di wajahnya.

"Aisyah, lihatlah apa yang kubawa!" kata Hasan, menunjukkan keranjang besar yang penuh dengan ikan segar.

Aisyah terkejut dan bahagia. Ia memeluk suaminya erat-erat, air mata kebahagiaan mengalir di pipinya. Hasan bercerita bahwa ia telah menemukan tempat yang kaya akan ikan, berkat petunjuk seorang nelayan tua yang baik hati.

Sejak saat itu, kehidupan keluarga Aisyah mulai membaik. Hasil tangkapan Hasan semakin banyak, dan Aisyah bisa membuka warung kecil di depan rumahnya. Desa mereka juga mulai mendapatkan hujan, dan hasil panen mulai pulih.

Aisyah tidak pernah melupakan pertolongan Allah. Ia selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Ia tahu bahwa doa-doanya telah didengar dan dikabulkan. Ia juga menyadari bahwa kesabaran dan ketabahan adalah kunci untuk menghadapi cobaan hidup.

"Derai Air Mata Dalam Untaian Doa" adalah kisah tentang kekuatan doa, kesabaran, dan keyakinan. Kisah yang mengajarkan bahwa di balik setiap cobaan, selalu ada hikmah dan pertolongan dari Yang Maha Kuasa.

Comments

Popular posts from this blog

Fatamorgana

Penantian Tanpa Akhir

Ambiguitas dan Mimpi