"Si Burung Pipit dan Hujan Rindu"
Di sebuah hutan kecil di pinggir desa, hiduplah seekor burung pipit bernama Riri. Riri terkenal sebagai burung yang periang dan suka bernyanyi. Setiap pagi, ia membangunkan hutan dengan suara merdunya, menyapa pohon, bunga, dan hewan lainnya.
Namun, musim kemarau datang. Hujan tidak turun selama berminggu-minggu. Daun-daun mulai layu, sungai mengering, dan bunga-bunga kehilangan warnanya. Hutan yang biasanya ramai menjadi sunyi karena para hewan pergi mencari air di tempat lain. Riri merasa sedih. Tanpa teman-temannya, ia kehilangan semangat untuk bernyanyi.
Suatu malam, Riri bermimpi bertemu dengan Peri Hujan. Peri itu berkata, "Jika kau ingin hujan turun dan menghidupkan kembali hutan ini, kau harus terbang ke Gunung Awan dan meminta hujan turun."
Riri terbangun dengan tekad kuat. Meski tubuhnya kecil dan perjalanan ke Gunung Awan jauh, ia tidak mau menyerah. Dengan sayap mungilnya, Riri mulai terbang melewati padang rumput yang kering, bukit-bukit tandus, dan lembah berangin.
Dalam perjalanannya, Riri bertemu dengan seekor rusa yang kelelahan karena tidak menemukan air. Riri menyemangati rusa itu, "Bertahanlah, aku akan memanggil hujan." Ia juga membantu seekor kura-kura kecil yang terjebak di antara batu panas. Setiap kali membantu, Riri merasa lebih kuat dan yakin bahwa ia bisa menyelesaikan misinya.
Akhirnya, Riri tiba di puncak Gunung Awan. Di sana, ia menemukan Peri Hujan sedang tertidur. Dengan sopan, Riri berkicau, "Peri Hujan, bangunlah. Hutan kami sangat membutuhkanmu."
Peri Hujan terbangun dan tersenyum. "Riri, keberanianmu dan hatimu yang penuh kasih telah menggerakkan hatiku. Kau layak mendapatkan hujan untuk menyelamatkan hutan."
Dengan ayunan tongkatnya, Peri Hujan menciptakan awan kelabu yang penuh air. Hujan mulai turun deras ke seluruh penjuru hutan. Daun-daun hijau kembali segar, bunga-bunga bermekaran, dan sungai-sungai mengalir deras. Teman-teman Riri pun kembali, dan hutan menjadi hidup lagi.
Sejak hari itu, Riri bukan hanya dikenal karena suaranya yang indah, tetapi juga karena keberanian dan kebaikan hatinya. Ia mengajarkan bahwa meskipun kecil, setiap usaha untuk membantu orang lain bisa membawa perubahan besar.
Comments
Post a Comment