Perselingkuhan di Dunia Maya

Namanya Dimas, pria berusia 32 tahun, sudah lima tahun menikah dengan Alya, perempuan lembut dan setia yang selalu membuatkan kopi setiap pagi dan mencium keningnya sebelum berangkat kerja. Rumah tangga mereka terlihat damai dari luar — tetapi diam-diam, Dimas merasa... hampa.

Suatu malam, Dimas iseng membuka akun media sosial lamanya yang sudah bertahun-tahun tidak aktif. Ia membuka fitur chat, dan menemukan pesan dari nama yang terasa asing namun menggoda: "V". Akunnya tertutup, foto profil samar. Tapi isi pesannya memancing:"Apa kau pernah merasa dekat dengan seseorang yang bahkan belum pernah kau temui?"Dimas membalas.

Obrolan demi obrolan berlangsung. Awalnya hanya basa-basi. Tapi lalu berkembang menjadi curhat malam, berbagi cerita masa kecil, tawa, bahkan rindu. V begitu paham dirinya. Ia merasa hidup kembali, merasa dilihat dan dihargai dengan cara yang berbeda dari rumah.

Ia tahu ini salah. Tapi V seperti candu.

Hari demi hari, hubungan virtual mereka semakin intens. V mengiriminya puisi, rekaman suara, dan sesekali... foto yang semakin intim. Dimas mulai berbohong pada Alya — soal lembur, rapat, hingga menyembunyikan ponsel bahkan di kamar mandi.

Hingga suatu malam, Alya menatapnya dengan mata yang dalam. Lirih tapi tajam.“Kau masih mencintaiku, Mas?”

Dimas terdiam. Tak bisa menjawab.

Alya menaruh ponsel di hadapannya. Di sana, terbuka percakapan antara Dimas dan V — Alya sudah tahu semuanya. Tapi yang membuat Dimas gemetar, adalah saat Alya berkata:“V itu aku, Mas.”

Dunia Dimas runtuh seketika.“Aku cuma ingin tahu... jika aku hadir dengan wajah berbeda, apakah kamu masih akan memilihku? Ternyata... bahkan sebagai bayangan pun, aku harus bersaing.”

Dimas ingin meminta maaf. Tapi luka itu terlalu dalam untuk dijahit dengan kata-kata.

Perselingkuhan di dunia maya, sering disebut perselingkuhan online atau cyber infidelity, adalah fenomena yang semakin umum terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi dan media sosial. Ini adalah bentuk pengkhianatan emosional atau seksual yang terjadi melalui interaksi digital, seperti pesan teks, obrolan, email, media sosial, atau bahkan dunia virtual.

Bentuk-Bentuk Perselingkuhan di Dunia Maya

Perselingkuhan online tidak selalu melibatkan pertemuan fisik, tetapi dampaknya bisa sama merusak, bahkan terkadang lebih parah karena sifatnya yang tersembunyi dan sering kali sulit dibuktikan. Beberapa bentuknya meliputi:

  • Flirting atau Godaan Online: Berkirim pesan genit, emoji, atau komentar yang bernada menggoda dengan orang lain di luar hubungan resmi.
  • Hubungan Emosional Mendalam: Membangun kedekatan emosional yang intens dengan orang lain melalui percakapan pribadi, berbagi rahasia, atau saling mendukung secara emosional, melebihi batas yang pantas untuk hubungan platonis.
  • Konten Seksual (Sexting): Berkirim pesan, foto, atau video bersifat seksual eksplisit dengan orang lain. Ini bisa jadi langkah awal menuju bentuk perselingkuhan yang lebih jauh.
  • Cybersex: Melakukan aktivitas seksual virtual melalui teks, video call, atau platform interaktif lainnya.
  • Penggunaan Aplikasi Kencan: Menggunakan aplikasi atau situs kencan untuk mencari atau berinteraksi dengan calon pasangan, meskipun sedang dalam hubungan yang berkomitmen.
  • Dunia Virtual/Game Online: Membangun hubungan romantis atau seksual dalam karakter game atau dunia virtual, yang bisa jadi terasa sangat nyata bagi para pemain.

Comments

Popular posts from this blog

Fatamorgana

Penantian Tanpa Akhir

Ambiguitas dan Mimpi